merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Gajayana Malang yang bergerak di bidang Fotografi

Thursday, July 20, 2017

Di balik Gedung Sarinah, dari Concordia hingga pusat perbelanjaan

Tak dipungkiri, nama Sarinah di kota Malang, kini lebih dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan modern tertua. Pada masa tahun 1970-an hingga 1990-an, Sarinah sempat menjadi 'penguasa' pusat perbelanjaan modern di kota Malang, sebelum akhirnya tergempur oleh pusat-pusat perbelanjaan modern lainnya, di awal tahun 2000-an.
Menengok jauh ke belakang, gedung yang kini dikenal dengan Sarinah, menyimpan kisah sejarah yang mengiringi masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Gedung yang kini tampak megah dengan polesan arsitektur modern itu, merupakan saksi bisu pergerakan para tokoh besar Komine Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dalam menyusun strategi yang menjadi agenda perjuangan bangsa, pada tahun 1947.
Gedung Societiet Concordia
Jauh sebelum gedung Sarinah menjadi sebuah bangunan modern seperti saat ini, berdiri sebuah bangunan bergaya aritektur indis yang dikenal dengan nama Gedung Societiet Concordia. Tahun 1820-1839, gedung tersebut merupakan rumah dinas Bupati Malang pertama, yakni Raden Toemenggoeng Notodiningrat. Setelah Bupati wafat (1839), gedung tersebut tidak digunakan lagi.
Sepeninggal Raden Notodiningrat, gedung tak terpakai itu kemudian dikuasai oleh Belanda, dan dijadikan sebagai tempat berkumpul. Gedung tersebut kemudian dikenal dengan nama gedung Societiet Concordia. Gedung tersebut merupakan tempat berkumpul pertama warga Belanda, yang kala itu mulai keluar dari benteng pertahanannya di Celaket.
Gedung yang dibangun sebelum tahun 1900 itu, memiliki gaya arsitektur Indische Empire, dengan pilar-pilar yang menyerupai bangunan Yunani Kuno. Kata 'Indis' sebenarnya berasal dari bahasa Belanda, Nederlansch Indie yang berarti Hindia Belanda. Mengutip dari tulisan Djoko Soekiman, penggunaan istilah 'Indis' ini sebenarnya berkaitan dengan kebudayaan dan gaya masyarakat pendukungnya yang terbentuk semasa kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Saksi bisu yang hilang
Tak hanya menjadi bukti keberadaan budaya Indis, gedung Sarinah dahulunya menjadi sebuah saksi bisu berlangsungnya Rapat Akbar KNIP, yang menjadi cikal bakal dibentuknya DPR RI yang pertama. Rapat akbar tersebut berlangsung pada 25 Februari - 5 Maret 1947.
Membahas strategi yang menjadi agenda perjuangan mempertahankan kemerdekaan, sederetan tokoh besar datang ke Malang untuk menggelar rapat akbar KNIP. Para tokoh tersebut antara lain, Soekarno, Mohammad Hatta, Edward Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, Soetomo, Panglima Soedirman, Bung Tomo, dan para tokoh besar dari berbagai negara di dunia. Rapat tersebut merupakan cikal bakal dibentuknya dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang pertama.
Sayangnya, bangunan bersejarah itu telah dibumihanguskan sebagai sebuah strategi gerilya kala itu. Langkah itu diambil dengan tujuan untuk menghindari tentara Belanda masuk kembali ke Malang, pada Agresi Militer Belanda tahun 1947.
Sarinah, sosok kharismatik di balik Soekarno
Pada tahun 1970, di lokasi yang sama dengan gedung Societiet Concordia yang telah hangus, dibangun sebuah gedung anyar yang dijadikan sebagai gedung Sarinah. Yakni, sebuah pusat perbelanjaan modern pertama di kota Malang.
Penamaan Sarinah untuk bangunan anyar ternyata tak sembarangan. Sarinah, sebenarnya nama sosok wanita yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Soekarno, presiden pertama RI. Sarinah adalah pengasuh Soekarno saat tinggal di Tulungagung.
Sembari mengasuh Soekarno kecil, Sarinah seringkali menyelipkan nasihat, yang kemudian menjadi landasan pemikiran Soekarno. Terutama tentang pentingnya peran perempuan dalam pergerakan kemerdekaan. Penghargaan terhadap Sarinah kemudian diabadikan menjadi sebuah nama pusat perbelanjaan modern, yang digagas oleh Soekarno sendiri.

Nantikan artikel terupdate kami selanjutnya yaaa SALAM KREASI FOTOGRAFI !!!



By. Admin

Foto (1) karya Veri Adi Prastio (BB 12) 
Read More

Dasar-Dasar Kamera #6: White Balance

White balance adalah fitur yang memastikan, bahwa warna putih direproduksi secara akurat, apa pun jenis kondisi pencahayaan saat foto itu diambil. Pada tingkat yang paling dasar, adalah hal yang umum untuk menggunakan pengaturan Auto White Balance. Namun demikian, pengaturan ini bukan solusi yang sesuai untuk semuanya. Untuk pengaturan white balance yang paling sesuai dengan sumber pencahayaan, pilih salah satu pengaturan preset white balance pada kamera Anda. 

White balance memastikan bahwa hasil gambar Anda akan bagus dengan nada warna yang sesuai untuk pencahayaan yang digunakan

Hal yang perlu dicatat
- Fungsi semula adalah untuk memastikan bahwa warna putih tampak putih dalam foto Anda.
- Anda juga dapat menggunakannya untuk menambah torehan warna ke foto Anda.
Tergantung pada sumber cahayanya, foto benda putih yang Anda ambil dapat mengambil torehan warna yang tampak kemerah-merahan atau kebiru-biruan, misalnya. Ini adalah sesuatu yang tidak nyata secara kasat mata, karena otak kita secara otomatis mengoreksi torehan warna, sehingga benda warna putih masih tampak putih apa pun sumber cahayanya. Namun demikian, kamera tidak memiliki kemampuan itu. Alih-alih, fungsi ini dilaksanakan oleh fungsi white balance (WB), yang memastikan bahwa benda putih digambarkan sebagai benda berwarna putih, apa pun sumber cahayanya.
Sering kali, jika Anda membidik dengan white balance yang ditetapkan ke mode "Auto", yang secara umum juga dikenal sebagai Auto White Balance (AWB), warna dalam foto akan mendekati warna yang Anda lihat secara kasat mata. Namun demikian, untuk sebagian pemandangan, "Auto" tidak dapat melakukan koreksi yang sesuai, sehingga menghasilkan warna yang digambarkan secara berbeda dari yang Anda lihat. Apabila hal ini terjadi, pilih pengaturan white balance di antara opsi preset. Anda akan memiliki beberapa opsi, misalnya “Daylight”, “Shade”, “Cloudy”, “Tungsten light”, “White fluorescent light” dan sebagainya.
Namun demikian, Anda juga dapat menggunakan fungsi WB untuk secara sengaja menambahkan torehan warna ke foto Anda. Cobalah sendiri: Pertama-tama, ambil foto dengan preset "Daylight". Bandingkan dengan foto yang diambil dengan “White fluorescent light” atau “Tungsten light”. Lihat, apakah nada warna gambar tampak lebih kebiru-biruan daripada yang dibidik dengan "Daylight"? Berikutnya, cobalah “Cloudy” dan “Shade”. Anda akan mendapatkan gambar yang nada warnanya lebih hangat.
Perhatikan efek ini—Anda bisa menggunakannya untuk menciptakan pengubahan drastis pada gambar akhir Anda.

Perbedaan di antara berbagai preset white balance


Auto (Otomatis)

Daylight (Siang)

Shade (Teduh)

Cloudy (Mendung)

Tungsten light (Lampu pijar)

White fluorescent light (Cahaya neon putih)
Semua contoh dibidik dengan: EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/1.4, 1/6400 det., EV+1)/ ISO 100
Semua ini dibidik di luar ruangan pada hari yang cerah. Dibandingkan dengan foto yang dibidik dengan preset “Daylight”, rumah bertembok putih terlihat lebih hangat pada contoh preset “Shade” dan “Cloudy”, dan lebih sejuk pada contoh “Tungsten light” dan “White fluorescent light”. Dalam keadaan normal, kami merekomendasikan penggunaan "Auto" apabila memotret di luar ruangan, karena ini memberikan penampilan yang lebih natural.

Tautkan kata kunci ini ke gagasan “White Balance”

Kata kunci 1: Auto White Balance (AWB)


Auto (Otomatis)

Daylight (Siang)
Semua contoh dibidik dengan: EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/250 det., EV-1)/ ISO 100
Langit pada saat matahari terbit dan ketika matahari terbenam memiliki nada warna kemerah-merahan. Apabila Anda memotretnya dengan white balance yang ditetapkan ke "Auto", fungsi ini mencoba mengoreksi awan warna merah agar tampak putih, dan tindakan ini memupus warna kemerah-merahan di langit. Jika ingin menegaskan nada kemerah-merahan, berikut ini adalah preset untuk dicoba agar dapat meningkatkan level efeknya: Auto→DaylightCloudyShade.


Auto (Otomatis)

Cloudy (Mendung)
Semua contoh dibidik dengan: EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 135mm (setara 216mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/200 det., EV+1,7)/ ISO 200
Kalau Anda akan memotret cahaya bola lampu tungsten (lampu pijar) dengan menggunakan AWB, cahayanya akan tampak putih dalam gambar Anda, walaupun nada warnanya memang lebih hangat. Untuk penggambaran warna putih yang lebih akurat, pilih preset “Tungsten light”. Untuk nada warna yang bahkan lebih hangat, pilih salah satu, "Shade" atau "Cloudy". Pengaturan ini akan memberikan nada kemerah-merahan secara keseluruhan, sehingga seluruh gambar terkesan hangat.

Kata kunci 2: Fungsi koreksi white balance

Kalau kita ingin lebih teknis mengenai nada warna, preset white balance hanya bisa menyesuaikan nada warna di sepanjang poros warna amber/biru. Untuk menyesuaikan di sepanjang poros warna magenta/hijau, gunakan fungsi koreksi white balance. Ini menegaskan nada warna ungu/hijau, yang bisa membuat subjek terlihat lebih menawan.
Untuk menetapkan fungsi koreksi white balance, pertama-tama tetapkan nada warna seluruh gambar dengan memilih salah satu preset white balance. Selanjutnya, menu koreksi white balance, sesuaikan di sepanjang poros magenta/hijau. Kalau memang perlu, sesuaikan juga untuk warna biru/amber, dan selesailah sudah—Anda memiliki gambar custom-toned (nada khusus).
Dari menu SHOOT, pilih [WB Shift/Bkt.] untuk menampilkan layar seperti di atas. Geser penanda kotak ke posisi kisi-kisi yang diinginkan.

Huruf pada kisi-kisi [WB Shift/Bkt.], masing-masing mewakili sebuah warna. Gerakkan penanda kotak ke arah warna yang ingin Anda tegaskan.

Contoh koreksi white balance
Normal

A:9

B:9

G:9

M:9
Semua contoh dibidik dengan: EOS 6D/ EF24-105mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/3.5, 1/500 det., EV+1)/ ISO 100

Pada contoh di atas, saya menggeser penanda kotak sesuai jumlah unit yang diindikasikan dalam masing-masing keterangan untuk A(mber), B(lue), G(reen) dan M(agenta). Efek penyesuaian tampak jelas pada hasil gambar akhir.


Nantikan artikel terupdate kami selanjutnya yaaa SALAM KREASI FOTOGRAFI !!!

By. Admin


Read More

Wednesday, July 19, 2017

SPLENDID MALANG - WISATA UNIK DI PASAR BUNGA, BURUNG DAN IKAN HIAS

Splendid Kota Malang – Wisata Unik di Pasar Bunga, Burung dan Ikan Hias - Tempat wisata di Kota Malang, khususnya wisata alam, bisa dibilang hampir tidak ada. Tempat wisata alam terkenal di wilayah Malang Raya kebanyakannya berada di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Di dalam kota Malang, tempat wisata yang ada diantaranya berupa taman kota, wisata belanja, wisata kuliner, wisata sejarah dsb.

Salah satu tempat wisata belanja yang terkenal di Malang dan termasuk objek wisata anti-mainstream adalah Pasar Splendid, yang merupakan tempat jual beli burung peliharaan, bunga serta ikan hias. Tidak seperti wisata belanja mainstream dimana para pengunjung biasanya pergi ke Mall kota Malang seperti Matos, MOG serta Dinoyo City, atau belanja barang-barang murah di Pasar Besar, di Splendid Malang ini para pengunjung dapat membeli burung peliharaan beserta persediaan makanannya, ikan hias, aquarium serta makanannya, hewan peliharaan lain-lain seperti kucing, anjing, hamster, kelinci dsb serta berbagai jenis bunga hidup.

Lebih lengkapnya mengenai Pasar bunga, burung dan ikan hias di Splendid Kota Malang ini bakal diulas secara lengkap, mendetail dan tidak ketinggalan foto-foto dari Splendid. Kami akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai sekilas sejarah Splendid Malang, lokasi, rute serta cara menuju Splendid, data harga bunga, burung serta ikan hias di pasar ini dan hal-hal lainya yang berkaitan dengan Splendid Malang. 

Sejarah Pasar Splendid Kota Malang

Pasar Bunga dan Burung Kota Malang ini terbentuk pada tahun 1960-an, oleh karena para pedagang burung berkumpul secara berkelompok di wilayah yang sekarang menjadi lokasi pasar. Semakin hari jumlah pedagang burung yang berjualan di area tersebut semakin banyak, bahkan hingga memakan badan jalan dan menyebabkan kemacetan.

Pemerintah Kota Malang sempat memindahkan lokasi pasar burung Splendid ini ke Pasar Comboran pada tahun 1967, hingga pada tahun 1993 dikembalikan lagi ke lokasi sebelumnya di Jalan Brawijaya Kota Malang oleh karena lokasinya di Pasar Comboran bakal dibangun sekolah.

Pada awalnya hanya ada pasar hewan saja di area ini, sebelum pada tahun 2001 diresmikan pasar bunga sehingga menambah variasi dan keunikan dari Pasar Splendid Malang ini. Asal muasal nama Splendid sendiri, menurut cerita para pedagang, itu hanya sebutan dari masyarakat setempat untuk pasar ini oleh karena ada sebuah penginapan bernama Splendid Inn yang terletak tidak jauh dari lokasi pasar. Splendid Inn merupakan penginapan yang telah ada sejak zaman Belanda hingga saat ini. Lokasinya tepat di sebelah Wisma Tumapel, Balaikota Malang, Alun Alun Tugu dan Hotel Tugu.

Pasar Bunga, Burung dan Ikan Hias Splendid Malang Sebagai Tempat Wisata


Jika anda sudah bosan dengan jenis tempat wisata seperti wisata alam pantai, gunung, air terjun, sumber mata air dsb, atau tempat wisata buatan berupa taman rekreasi, museum, spot foto serta tempat wisata kuliner di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), mungkin alternatifnya bisa berwisata ke Splendid Malang ini.

Meskipun anda tidak berniat untuk membeli bunga, burung dan hewan peliharaan lainnya serta ikan hias, anda bisa jalan-jalan menikmati suasana di Splendid ini. Anda bisa menikmati suasana seperti di alam terbuka dengan bunga-bunga indah di kiri dan kanan jalan saat berada di Pasar Bunga. Anda bisa menikmati kicauan burung yang merdu meskipun tempatnya sedikit ramai saat berada di Pasar Burung. Anda juga bisa mencuci mata dengan melihat warna-warninya ikan hias yang banyak di jual di Pasar Ikan Hias. Semua itu dapat dilakukan tanpa membayar, jika anda tidak berniat membeli, kecuali tarif parkir kendaraan anda pada petugas parkir.


Pasar Bunga, Burung dan Ikan Hias Splendid Malang ini dapat menjadi alternatif wisata edukasi seperti layaknya di Kebun Raya maupun Kebun Binatang. Pengunjung biasanya mengajak anak-anak untuk jalan-jalan di Pasar Splendid ini sambil menjelaskan tentang berbagai jenis bunga, burung, ikan hias dan sebagainya yang dipajang disini.

Beberapa spot foto menarik bisa ditemukan di Pasar Splendid Malang ini, mulai dari taman berisi banyak bunga di dalam Pasar Bunga, selfie dengan burung-burung, hewan peliharaan atau ikan hias yang unik dan lucu-lucu (jangan kelamaan, bisa dimarahi pedagangnya loh. Haha) atau foto dengan latar suasana pasar Burung yang ramai dengan berbagai jenis sangkar warna-warni.

Masyarakat kota Malang maupun wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri sangat senang untuk jalan-jalan di Pasar Splendid Malang ini, terutama saat pagi hari. Lokasinya yang juga dekat dengan beberapa tempat wisata maupun ikon terkenal kota Malang seperti Alun-Alun Tugu, Wisma Tumapel, Gereja Kayu Tangan, Stasiun Malang, Museum Malang Tempoe Doeloe, Kampung Tridi Kesatrian, Kampung Warna Warni Jodipan serta Alun-Alun Kota Malang memudahkan akses ke berbagai tempat wisata tersebut. 

Banyaknya hotel, dimana beberapa diantaranya menjadi langganan turis mancanegara, yang terletak sangat dekat dengan Pasar Splendid ini membuat para wisatawan tersebut dapat menyempatkan waktu untuk jalan-jalan ke lokasi Splendid Malang. Beberapa hotel tersebut diantaranya adalah Hotel Tugu, Hotel Montana 1, Splendid Inn dan Hotel Kartika. 4 Hotel ini hanya berjarak kurang dari 200 meter dari lokasi Splendid Malang. Jadi bagi yang kebetulan sedang menginap di hotel-hotel tersebut, jangan lewatkan untuk jalan-jalan ke Pasar Splendid Malang saat pagi hari.

Nantikan artikel terupdate kami selanjutnya yaaa SALAM KREASI FOTOGRAFI !!!



By. Admin

Foto 
(2) karya Laily Ayu Yunita (BB 12) 
(3) karya Najmatul Laila Islamiyah (BB 13)



Read More

Dasar-Dasar Kamera #5: Kecepatan ISO

Kecepatan ISO memiliki peran yang sama penting seperti kecepatan aperture dan shutter mengenai efeknya pada pencahayaan. Sekarang, mari kita belajar lebih lanjut mengenai keuntungan dan kerugian meningkatkan kecepatan ISO. 

Di lingkungan rendah cahaya, kita bisa meningkatkan kecepatan shutter (rana) dengan meninggikan kecepatan ISO

Hal yang perlu dicatat
- Dalam kisaran kecepatan ISO Normal, semakin rendah kecepatan ISO, semakin tinggi kualitas gambarnya.
- Meningkatkan kecepatan ISO, memungkinkan kamera menetapkan shutter speed yang lebih cepat.
- Noise terjadi pada kecepatan ISO yang lebih tinggi.
Sederhananya, kecepatan ISO adalah kemampuan sensor gambar dalam meraba cahaya, direfleksikan sebagai nilai numerik. Katanya, pencahayaan menentukan baik-tidaknya sehelai gambar, tetapi kecepatan ISO juga merupakan faktor besar dalam menentukan pencahayaan.
Jika aperture adalah lebar sinar cahaya yang melintas dan kecepatan shutter adalah waktu yang diperlukan sinar cahaya untuk melintas, maka kecepatan ISO menjelaskan kemampuan sensor gambar dalam meraba cahaya. Semakin tinggi nilainya, semakin sensitif kamera terhadap cahaya. Bahkan, dalam lingkungan gelap atau ketika mengambil gambar pemandangan malam, kita masih bisa mengambil gambar yang bagus dan cerah. Dengan kata lain, dengan berasumsi bahwa kita tidak memerlukan gambar yang lebih cerah, maka, kecepatan ISO yang lebih tinggi memungkinkan shutter speed yang lebih cepat. Hanya dengan menyesuaikan kecepatan ISO, kita meningkatkan shutter speed (kecepatan rana). Dengan melakukan hal itu, kita bisa mencegah keburaman yang disebabkan oleh goyangan kamera atau buram gerakan subjek.
Kecepatan ISO yang lebih tinggi, juga memungkinkan kita untuk mencapai aperture yang lebih sempit tanpa mengorbankan kecerahan gambar, selama kita menggunakan shutter speed tetap (misalnya, dengan menggunakan mode Shutter-priority AD).
Meskipun saya banyak sekali mengatakan bahwa kecepatan ISO merupakan fungsi yang berguna, namun juga memiliki kerugian. Semakin tinggi kecepatan ISO, semakin banyak noise (butiran) yang dihasilkan. Keseluruhan gambar terlihat penuh butiran. Ya, memang ada kamera dengan fitur pengurangan noise, tetapi sebagian besar fotografer akan tetap mencoba sebaik-baiknya untuk menjaga kecepatan ISO pada pengaturan yang tidak cukup mencegah keburaman akibat goyangan kamera. Biasanya, hal ini sebanyak mungkin mendekati kecepatan ISO dasar (kecepatan ISO Normal terendah), tetapi bisa lebih tinggi, tergantung tujuan fotografis dan kondisi pemotretan.
Misalnya, Anda mungkin bisa berhasil dengan kecepatan ISO dasar apabila memotret jejak cahaya dan bangunan di malam hari. Namun demikian, Anda akan memerlukan kecepatan ISO yang lebih tinggi untuk mencegah goyangan kamera apabila melakukan pemotretan genggam di malam hari. Dan, jika Anda ingin menangkap bintang gemintang dalam bidikan Anda, bahkan jika Anda menggunakan tripod, Anda pasti akan memerlukan keduanya, kecepatan rana rendah dan kecepatan ISO yang sangat tinggi. 

Dari kiri:
EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 2,5 det., EV-0,7)/ ISO 100/ WB: Auto
EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/6 det., EV-0,7)/ ISO 1600/ WB: Auto
EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/50 det., EV-0,7)/ ISO 12800/ WB: Auto
Perhatikan, bagaimana noise dalam gambar meningkat saat menggunakan kecepatan ISO yang lebih tinggi. Tergantung pada situasinya, berbagai hal mungkin terlihat sangat menyolok. Pastikan Anda tidak meningkatkan kecepatan ISO terlalu tinggi.

Kata kunci: ISO AUTO

Apabila berpindah dari lingkungan yang terang ke yang gelap, ingat untuk menaikkan kecepatan ISO, kalau tidak, maka terdapat risiko terjadi goyangan kamera. Jika Anda berpikir bahwa Anda mungkin bisa lupa, Anda dapat membiarkan kamera dalam mode ISO AUTO. Ini adalah fitur yang nyaman, yang secara otomatis menyesuaikan kecepatan ISO pada kamera sehingga pengaturan kecepatan rana akan cukup cepat untuk mencegah goyangan kamera. Ini juga dapat mencegah kamera menggunakan kecepatan ISO tinggi yang sama untuk mengambil foto, bahkan setelah Anda berpindah ke lingkungan yang terang dari yang gelap.

Layar ISO AUTO
Apabila menetapkan ISO AUTO, pilih [AUTO] pada layar untuk pengaturannya. Setelah AUTO dipilih, kamera akan secara otomatis menentukan kecepatan ISO menurut pemandangan dan mode gambar. Ini adalah fitur yang sangat nyaman, yang membantu menstabilkan gambar apabila terjadi goyangan kamera dan buram gerakan subjek.

Menetapkan batas atas untuk ISO AUTO
Apabila menetapkan kecepatan ISO ke AUTO, Anda juga bisa menetapkan batas atas kecepatan yang bisa dioperasikan kamera. Jika batas atas ditetapkan lebih tinggi, meskipun bisa mengambil gambar dengan mudah dalam pemandangan yang gelap, atau pada subjek yang gelap, akan ada noise lebih banyak. Tetapkan kecepatan ISO ke sesuatu yang tidak akan memengaruhi kualitas gambar terlalu buruk.

Saran berguna: Perbedaan antara kecepatan ISO Normal dan kecepatan ISO Expanded

Sebagian kamera membedakan, antara kecepatan ISO Normal dan kecepatan ISO Expanded. “Normal ISO speed” ( juga dikenal sebagai "native ISO speed") merujuk ke kisaran kecepatan ISO yang telah diuji oleh produsen kamera dan seyogianya akan memberi Anda kualitas gambar yang optimal. “Expanded ISO speed” merujuk ke kecepatan yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada kisaran kecepatan ISO Normal, dan biasanya akan menghasilkan kualitas gambar yang terkompromikan apabila Anda menggunakannya. Apabila memutuskan, kapan menggunakan apa, pertimbangkan pula tujuan dan subjek yang akan dibidik. Jika kualitas gambar memang penting untuk situasi dimaksud, dianjurkan agar Anda bekerja dalam kisaran kecepatan ISO Normal.

 
Layar pengaturan Expanded ISO speed
Pada kebanyakan kamera, Expanded ISO speed dinonaktifkan secara default. Sebagian kamera memungkinkan Anda untuk menetapkan kecepatan ISO expanded yang lebih rendah di samping kecepatan ISO expanded yang lebih tinggi.

Layar pengaturan Noise Reduction
Nosie Reduction (Pengurangan Noise) menurunkan efek noise apabila melakukan bidikan dengan kecepatan ISO tinggi atau pencahayaan lama. Pilih level yang tepat menurut pemandangannya.

Nantikan artikel terupdate kami selanjutnya yaaa SALAM KREASI FOTOGRAFI !!!

By. Admin



Read More

Search This Blog

Powered by Blogger.