merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Gajayana Malang yang bergerak di bidang Fotografi

Tuesday, July 18, 2017

Monumen Melati Ijen Boulevard, Cikal Bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI)


Tak hanya dikenal karena wisata alamnya, kota Malang juga terkenal memiliki banyak nilai historis. Terbukti banyak tempat bersejarah yang dijadikan obyek wisata di kota ini. Bahkan terdapat bangunan yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penasaran? Berkunjunglah ke Monumen Melati di kawasan Ijen Boulevard.
Monumen Melati atau Monumen Kadet Suropati berada tepat di poros Jalan Ijen Malang atau di depan Museum Brawijaya. Monumen ini merupakan bentuk penghargaan terhadap sekolah darurat di awal pembentukan Tentara Keamanan Rakyat di daerah. Selain itu juga sebagai wujud penghormatan untuk mengenang seluruh pendiri, tenaga pendidik dan senior-senior di TNI. Bunga melati berwarna coklat yang menjadi ciri khas bangunan ini merupakan penghargaan dan apresiasi atas terbentuknya Sekolah Tentara Keamanan Rakyat (TKR), cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sekarang.
Monumen Melati diresmikan pada tanggal 17 Desember 1982 oleh KASAD Jend. TNI Poniman. Monumen itu berbentuk dua buah pilar utama setinggi 7 meter yang melambangkan dua brigade yang ada di sana. Pada puncaknya terdapat sebuah kelopak melati terbuat dari perunggu berhelai 11, melambangkan bulan lahirnya Sekolah Kadet Suropati. Gambar ‘Hongaarse Krul’ pada pilar utama melambangkan badge yang dulu dipakai oleh siswa didik Sekolah Kadet Suropati.
Asal usul dibangunnya monumen ini berawal dari Sekolah Tentara Divisi VIII Suropati yang memiliki simbol melati. Sekolah yang juga dikenal dengan nama Sekolah Kadet Malang ini digagas oleh Kepala Staf Operasi Divisi VIII, Mayor Mutakad Hurip, sebelum meletus pertempuran 10 November 1945. Sedangkan pembukaan Sekolah Kadet tersebut diumumkan oleh Mayor Jenderal Imam Sujai selaku Komandan Divisi VIII pada awal bulan November 1945. Direktur pertama Sekolah Kadet ini adalah Mayor Moetakat. Yang menarik, di Sekolah Kadet Malang inilah timbul istilah ‘Perwira’ sebagai pengganti ‘Opsir’ dan ‘Taruna’ sebagai pengganti ‘Kadet’. Selanjutnya istilah ini diakui secara nasional. Dengan demikian, monumen ini merupakan salah satu saksi bisu sekaligus simbol perjalanan militer di Indonesia, khususnya TNI.
Untuk menuju museum ini cukup mudah. Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika naik angkutan umum dari Stasiun Kota Baru bisa naik angkot dengan kode ADL atau AL ke Jalan Ijen. Anda dapat langsung turun di monumen yang berada tepat di depan Museum Brawijaya yakni di Jl. Ijen No. 25A.

Nantikan artikel terupdate kami selanjutnya yaaa SALAM KREASI FOTOGRAFI !!!



By. Admin

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.